Semua hal tentang screen sablon yang perlu kamu tahu

Apa Itu Screen Sablon? Fungsi, Jenis-Jenis & Cara Afdruk

Belajar sablon yuk! Pahami pengertian screen sablon, kegunaannya, jenis-jenis screen, serta bagaimana cara melakukan proses afdruk.

Apa Itu Screen Sablon? Fungsi, Jenis-Jenis & Cara Afdruk

Screen sablon merupakan elemen paling krusial dalam proses penyablonan manual.

Pemilihan screen yang tepat menentukan apakah hasil sablon bagus atau tidak. Pasalnya setiap media cetak butuh jenis screen yang berbeda-beda.

Nah, buat kamu yang baru belajar nyablon, artikel kali ini akan membantu menjelaskan apa itu screen, fungsi dan jenis-jenisnya. Mari simak ulasan lengkapnya.

Apa Itu Screen Sablon?

Screen sablon adalah satu set alat untuk mentransfer tinta sablon ke media cetaknya. Setelah proses afdruk, screen akan menjadi master cetakan.

Di akhir akan ada penjelasan khusus soal afdruk dan langkah-langkahnya, jadi simak terus sampai selesai.

Fungsi screen sablon sendiri yaitu menyaring tinta melalui celah kain untuk menentukan seberapa banyak tinta yang turun.

Itulah alasan kain screen punya banyak tipe dengan macam-macam ukuran serta tingkat kerapatan. Sebagai gambaran coba lihat bagian dan susunan screen.

Bagian-Bagian Screen Sablon

Satu set screen untuk menyablon terdiri dari dua bagian, yaitu:

  • bingkai dari kayu,
  • screen dari jenis kain tertentu.

Bingkai punya banyak variasi ukuran dan berfungsi merentangkan kain sampai benar-benar kencang dan datar.

Ukuran Screen Sablon di Pasaran

Sebelum membahas jenis-jenisnya, ketahui ukuran bingkai dan kerapatan kain screen.

Secara umum di pasaran kamu bisa membeli bingkai yang ukurannya 20 x 30 cm sampai 40 x 60 cm atau lebih besar. Ini tergantung seberapa besar desain yang mau kamu sablon.

Menghitung ukurannya hanya area bagian dalam bingkai , ya. 

Sementara itu, ukuran screen ditentukan dari tingkat kerapatan kain atau anyaman di setiap cm persegi. Dalam sablon, itu menggunakan istilah Thick (T).

Apa sih bedanya Thick (T) dan Mesh (M)? T menggunakan kerapatan per cm persegi sedangkan M per inci persegi. Kode M lebih familier di Eropa.

Sebagai contoh, screen dengan kode 20 x 30 T150 berarti memiliki panjang 30 cm, lebar 20 cm dan kerapatan 150 per cm persegi.

Pertanyaan selanjutnya, apakah harga screen sablon mahal?

Harga semakin mahal jika ukuran bingkai semakin besar dan tingkat kerapatan kainnya tinggi. Di marketplace harganya mulai 20 ribuan sampai ratusan ribu.

Ingat juga bahwa setiap jenis tinta dan permukaan media cetak harus pakai screen yang cocok. Maka dari itu kamu harus tahu apa saja jenis screen.

Jenis-Jenis Screen Sablon Berdasar Kerapatannya

Berdasar tingkat kerapatan kainnya, jenis screen sablon terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kasar, sedang dan halus. Berikut penjelasannya:

1. Screen Kasar

Jenis screen yang pertama ini punya pori-pori kain paling besar. Jadi, tinta yang menempel ke medianya pun akan lebih tebal. 

Pilih jenis screen kasar kalau kamu mau menyablon dengan tinta waterbase, contohnya sablon rubber.

Rentang ukuran screen kasar antara 48T – 90T. 

Rekomendasi penggunaan:

  • 48T – 55T → handuk,
  • 62T → kaos,
  • 77T → spanduk,
  • 90T → flat rubber.

2. Screen Sedang

Kemudian jenis screen yang kedua tingkat kerapatannya agak lebih tinggi. Cocok buat menyablon di media yang tidak terlalu menyerap air, misalnya kulit imitasi. Screen sedang ini memiliki rentang kerapatan 120T – 150T.

Rekomendasi penggunaan:

  • 120T → kertas karton, kulit imitasi,
  • 150T → kertas Hawai, mika.

3. Screen Halus

Yang terakhir yaitu screen sablon halus. Sesuai namanya, tingkat kerapatan jenis ketiga ini paling tinggi. Dengan begitu tinta yang menempel ke media cetak tidak terlalu tebal. 

Kamu sebaiknya menggunakan screen halus kalau mau menggunakan tinta berbasis minyak seperti sablon plastisol. Rentang kerapatannya 165T – 200T.

Rekomendasi penggunaan:

  • 165T → plastik, kaca,
  • 180T → media yang teksturnya halus,
  • 200T → khusus buat teknik raster.

Raster adalah teknik sablon dengan menggabungkan warna CMYK (separasi).

Cara Menyiapkan Screen Sablon (Afdruk)

Afdruk adalah proses mentransfer gambar dari kertas ke screen sablon menggunakan cairan emulsi. Jadi, kamu sama sekali tidak perlu melakukan cutting seperti sablon polyflex

Alat dan bahan:

  • screen sablon,
  • sensitizer,
  • emulsion (obat afdruk),
  • kipas angin/blower,
  • cetakan desain di kertas HVS,
  • minyak,
  • meja afdruk.

Kemudian cara membuat screen sablon manual yaitu sebagai berikut:

  1. Campurkan sensitizer dan emulsion secukupnya.
  2. Aplikasikan pada kedua sisi screen secara merata. Lakukan ini di ruangan yang minim cahaya.
  3. Keringkan pakai kipas angin atau blower. Tidak perlu dipanaskan, ya.
  4. Setelah kering atur posisi cetakan desain area dalam screen (posisi menghadap ke atas). Potong kertas seperlunya di area desain.
  5. Lumuri kertas pakai minyak supaya menjadi transparan dan menempel di screen. Pastikan merata di seluruh bagian desain dan kertasnya.
  6. Kemudian taruh di meja afdruk dan mulai sinari dengan lampu selama sekitar 4 menit dari arah bawah desain.
  7. Ambil kertasnya, lalu cuci dan semprot area desain sampai bersih.

Sekarang kamu punya screen yang siap dipakai untuk menyablon.

Agar lebih jelas, kamu bisa menonton video edukasi dari channel Ma®ket di bawah ini:

Penutup

Kesimpulannya, screen adalah alat krusial dalam proses sablon konvensional. Tersedia banyak ukuran bingkai dan kerapatan. Kamu tinggal pilih sesuai kebutuhan.

Tidak mau repot memilih screen sablon dan menyiapkan proses afdruk sendiri? Jika kamu ingin berbisnis, memang lebih baik mencari vendor sablon. Hubungi OSCAS.CO.ID untuk berkonsultasi terkait pembuatan brand kamu sendiri.

Topik Terkait:
Editor:

Komentar Pembaca

Loading...

Berita Terkini